Bersepeda Dan Menjadi TNI

Perkenalkan ini Muhammad Rafa Azka, biasa dipanggil Rafa. Menginjak usia 5 tahun 6 bulan, Rafa sering mengeluh kalau ia sering merasakan nyeri di badannya, terkadang juga kakinya sulit untuk digerakkan. Sehingga Rafa menjadi sangat sensitif yang membuat ia seringkali menangis.

Melihat kondisi Rafa yang semakin memburuk, orangtua Rafa memutuskan untuk membawa Rafa ke RSUD Bogor. Di sana Rafa sempat dirawat selama 9 hari untuk menjalani masa pengobatan dari cek lab hingga transfusi darah. Dari hasil pemeriksaan, Rafa didiagnosis mengidap TB Paru dan tulang. Saat itu belum ditemukan penyebab dari rendahnya HB dan trombosit sehingga Rafa dirujuk untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut di RSCM Jakarta.

Begitu tiba di RSCM, Rafa menjalani serangkaian pengecekan seperti BMP (Bone Marrow Puncture) atau yang lebih dikenal dengan pengecekan sumsum tulang belakang. Setelah pengecekan, Rafa didiagnosis mengidap Leukemia ALL dan gizi buruk. Berdasarkan diagnosis itu, Rafa harus menggunakan selang yang berfungsi untuk menambah berat badannya dan tentu saja selang ini membuat Rafa menjadi kurang nyaman.

Selama menjalani proses pengobatan di Jakarta, Rafa dan ibunya tinggal di rumah saudaranya di Bogor. Terkadang Rafa harus menjalani perjalanan Jakarta-Bogor-Jakarta karena ia masih memiliki adik yang berusia 1 tahun. Untungnya, di RSCM ibu Rafa berkenalan dengan kakak Jeni yang sudah lebih dahulu tinggal di Rumah Harapan Indonesia. Melalui perkenalan itu, ibu Rafa mendapatkan informasi mengenai pendaftaran adik dampingan di Rumah Harapan Indonesia. Setelah mengurus semua berkas dan persyaratan tinggal di rumah singgah, Rafa mulai tinggal di Rumah Harapan Indonesia sejak 26 Januari 2021.

Di Rumah Harapan Indonesia, Rafa terlihat begitu bahagia karena memiliki teman baru, namanya Syahdan dan Anisa. Mereka bertiga sering bermain dan menonton film kartun bersama. Selain itu juga Rafa dapat melihat bahwa banyak anak-anak lain yang berjuang untuk sembuh seperti dirinya di Rumah Harapan Indonesia. Bukan hanya Rafa, tetapi ibu Rafa juga mendapatkan dukungan moril dari orang tua para pasien yang ada di Rumah Harapan Indonesia.

Proses pengobatan Rafa masih panjang tetapi perjuangan untuk sembuh harus terus dipertahankan. Rafa ingin sekali cepat sembuh supaya bisa bersepeda dengan adik kesayangannya. Menurut Rafa, sang paman berpesan apabila sembuh nanti ia akan dibelikan sepeda. Mohon didoakan ya agar Rafa cepat sembuh dan pulih kembali, bersekolah dan mengejar cita-cita menjadi TNI.

 

 

Previous slide
Next slide